Pengaruh DER terhadap Harga Saham : Negatif

DER atau Debt to Equity Ratio

Banyak sekali perusahaan yang tumbang karena tak bisa melunasi hutangnya. Istilah kerennya, sering dikenal dengan sebutan gagal bayar atau default. Bagaimana ini bisa terjadi? Rumus DER dan prhitungannya dapat menjelaskan fenomena ini.

Rumus DER, DER Formula, DER adalah, pengertian DER
DER dan penerapannya

Pengertian DER atau Debt to Equity Ratio

Para ahli menyebutkan tentang pengertian DER.
Pada rasio hutang yang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya. Baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal dan salah satu struktur modal perusahaan adalah diperoleh melalui hutang.
Berdasarkan dua kutipan pernyataan yang dikemukakan para ahli itu, maka dapat kita simpulkan bahwa DER atau debt to equity ratio adalah merupakan konsep yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk membiayai aktiva, modal serta menanggung beban tetap, sekalius untuk mendongkrak penghasilan agar semakin besar.

Variabel-variabel Pembentuk Debt to Equity Ratio

1. Utang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi. Hutang ini menjadi sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang dapat dibedakan ke dalam hutang lancar atau hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

#Hutang Lancar atau hutang jangka pendek (Harus lunas 1 Tahun ini)

Pengertian hutang lancar sering didefinisikan sebagai hutang yang pelunasan akan dilakukan dalam jangka pendek atau satu tahun sejak tanggal neraca dibuat. Ini dihitung dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang dilaporkan neracanya.

Utang lancar meliputi :
  1. Hutang dagang
  2. Hutang wesel
  3. Hutang pajak
  4. Biaya yang masih harus dibayar
  5. Hutang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo
  6. Penghasilan yang diterima di muka

#Hutang Jangka Panjang

 Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya atau masa jatuh temponya masih panjang atau lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dirilis.

Hutang jangka panjang meliputi :
  1. Hutang obligasi 
  2. Hutang hipotik 
  3. Pinjaman jangka panjang yang lain.

2. Ekuitas atau Modal Bersih

Pengertian ekuitas atau modal adalah hak atau bagian perusahaan yang ditunjukkan dalam modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan ketika laporan dibuat dalam periode tertentu. Bisa juga dikatakan bahwa modal adalah hak yang tersisa atas aktiva atas lembaga setelah dikurangi kewajiban tersebut.

Modal atau ekuitas bersih ini dapat berupa modal saham bila untuk perseroan terbatas dan juga modal perseorangan untuk perusahaan yang dikelola secara perseorangan. Jadi jelas beda antara PT dan PO.

Debt to Equity Ratio dan Penjelasannya

Debt to equity ratio merupakan rasio yang menggunakan hutang dan modal untuk mengukur besarnya rasio. Hutang itu disebutkan sebagai penggunaan aktiva atau sumber dana di mana untuk penggunaan hutang tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau pembayaran beban tetap.

Dengan mendefinisikan rasio utang ini, maka dapat menganalisa penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial bagi investor yang berinvestasi.

Bila ada perusahaan defisit kas, maka akan mencari kas untuk menutupi kekurangannya. Kas baru ini bisa diperoleh dengan memasukan modal baru dari pemilik perusahaan atau dengan melakukan pinjaman di luar perusahaan.

Bila perusahaan pinjam ke pihak luar perusahaan, maka akan timbul hutang sebagai konsekuensi dari pinjamannya tersebut.

DER atau Debt to equity ratio memberi informasi atas sumber kas perusahaan yang akan berakibat reaksi pasar saham yang sangat kental. Volume perdagangan saham pun juga akan terpengaruh sekali. Sehingga secara langsung mempengaruhi harga sahamnya.

Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal dan salah satu struktur modal perusahaan adalah
diperoleh melalui hutang. Penelitian para ahli menyatakan, jika rasio hutang tinggi, keterkaitannya negatif dengan kinerja.

Dari hasil penelitian ahli ini menyebutkan jika rasio hutang tinggi, maka akan berakibat pada likuiditas pasar saham yang menjadi rendah dan mempengaruhi minat investor atas saham terkait.

Pada penelitian Analisis Fundamental di BEI yang menggunakan debt equity to ratio sebagai acuan penelitian, menyimpulkan bahwa DER akan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

Para ahli juga menyatakan tentang pengaruh financial leverage dengan debt to equity ratio sebagai proksinya terhadap harga saham. Studi ini menyimpulkan, financial leverage dengan debt to equity ratio sebagai acuannya, berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Dampak dari penggunaan rasio utang bagi perusahaan yang secara umum, pertumbuhan rasio utang akan mengakibatkan peningkatan return dan risk. Sebaliknya, penurunan rasio utang akan mengakibatkan penurunan return dan risk.

Jelaslah, bahwa DER atau Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Komentar